← Back to portfolio

"Little Forest", Kenikmatan Hidup di Desa ala Film Korea


Hye-Won (Kim Tae-Ri) kembali ke desanya diam-diam. Kehidupan Seoul yang begitu berat serta kegagalan yang baru ia alami, membuat Hye-won memutuskan untuk tinggal sementara waktu di rumah keluarganya di sebuah desa utara Provinsi Gyeongsang, Korea Selatan.

Kembali ke kampung halaman, ia pun bertemu kembali dengan dua teman lamanya. Selain itu, Hye-Won pun harus berhadapan kembali dengan kenangan terkait ibunya yang dulu meninggalkannya sendiri tanpa pamit.

Kehidupan di desa jelas berbeda jauh dengan di kota. Jika di kota semua serba cepat dan instan, di desa semuanya bergerak lebih lambat. Hye-won memulai hidupnya di desa dengan memasakn sendiri makanan yang hendak ia makan. Ia pun mulai bercocok tanam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kondisi ini jelas berbeda jauh ketika ia tinggal di Seoul. Setiap hari ia memakan makanan instan, bekerja keras dan menghadapi keegoisan orang kota lainnya.

Kurang lebih selama setahun, Hye-won kembali tinggal di desanya. Hingga kawannya, Jea-ha (Ryu Jun-yeol) mengingatkannya untuk tidak lagi lari dari masalah hidup yang dihadapinya. Hye-won pun memutuskan untuk berdamai dengan segala permasalahan hidupnya.

Ia menuliskan surat untuk sang ibu yang entah ada di mana. Ia juga kembali ke Seoul untuk menyelesaikan segala urusannya. Hingga beberapa bulan kemudian, Hye-won memutuskan untuk kembali ke desannya dan menetap di sana selamanya.

Film ini merupakan adaptasi dari manga yang berjudul "Little Forest" karya Daisuke Igarashi. Jepang lebih dulu mengadaptasi manga ini menjadi dua film, "Little Forest: Summer & Autumn" pada 2014 dan "Little Forest: Winter & Spring" pada tahun 2015.

Film ini menyuguhkan pemandangan desa yang indah dan tenang. Pegunungan, hutan, sawah dan kesederhanaan orang-orang desa menjadi poin yang menarik dan paling ditonjolkan di film ini.

Selain itu, sepanjang film kita disuguhkan dengan makanan-makanan lezat yang dibuat sendiri. Setelah lelah bertani, terus masak hasil kebun rasanya puas banget.

Film ini cocok ditonton ketika lagi penat sama kehidupan kota. Rasanya jadi pengen ikutan pulang kampung terus masak makanan sendiri.

(Artikel ini pernah dipublikasikan di Provoke-online.com)